Senin, 05 Maret 2012

PEP GUARDIOLA: LOVE, LUCK AND DESTINY WITH BARCELONA


Dengan dua gelar diawal musim 2011-12 yaitu Spanish Super Cup dan European Super Cup, Pep Guardiola berhasil menjadi pelatih tersukses di Barcelona. Total dia sudah meraih 12 piala dari kemungkinan 15 piala sejak musim 2008-09. Melewati rekor sang legenda yang juga mentornya Johan Cruyff. Suatu catatan yang sangat fenomenal untuk seorang yang 'cuma' punya pengalaman melatih Barcelona B sebelum melatih tim senior Barcelona.

Cerita awal Pep Guardiola melatih Barcelona adalah kengototan presiden klub saat itu Joan Laporta memilih Pep Guardiola sebagai pelatih tim senior Barcelona setelah Frank Rijkard gagal dalam 2 musim 2006-07 dan 2007-08 yang mungkin banyak yang tidak mengira karena sebelumnya dia berhasil meraih 2 gelar La Liga dan 1 Piala Champions. Bahkan dimusim 2007-08 Barcelona hanya berada diposisi 3, suasana didalam tim yang sudah tidak harmonis menjadi salah satu penyebabnya, selain itu masalah internal pemain bintang yang tidak disipilin semakin membuat penampilan tim menurun.

Saat Laporta memilih Pep Guardiola, banyak yang meragukan karena dia belum memiliki jam terbang yang banyak didunia kepelatihan, dewan direksi Barcelona saat itu lebih setuju kalau yang menjadi pelatih adalah Jose Mourinho yang pernah menjadi ass coach Barcelona dijaman pelatih Boby robson dan Louis Van Gaal dan kebetulan menganggur setelah dipecat Chelsea. Dan akhirnya Laporta tetap memilih Pep Guardiola sebagai pelatih Barcelona dan seperti sebuah hadiah bagi Pep Guardiola yang baru saja membawa tim Barcelona B menjadi juara segunda division La Liganamun tidak bisa promosi.

Dasar lain kenapa Pep Guardiola yang dipilih karena dia adalah orang yang paling tahu dengan Barcelona, seperti semua orang tau sebelumnya dia adalah Kapten Barcelona, meski tidak mengakhiri karir sepakbolanya di Barcelona, dia sangat mencintai Barcelona sejak dia kecil dan membela Barcelona disemua level tim Junior dan sampai akhirnya senior.

Sekarang ketika dia berhasil membawa Barcelona menjuarai semua kompetisi yang diikuti Barcelona, banyak yang berpendapat kalau Pep Guardiola bisa seperti itu karena dia melatih Barcelona, dia belum tentu bisa melakukan itu kalau dia melatih di tim lain. Sepertinya orang2 lupa dengan keadaan Barcelona saat pertama kali dia melatih di tim senior.

2008-09 Pep Guardiola melatih Barcelona dengan beban harus mengembalikan kejayaan Barcelona, dan dia membuat suatu langkah yang sangat tidak populer di kalangan fans Barcelona, dia menjual icon klub saat itu Ronaldinho dan tandemnya di lini tengah, Deco. Semua orang tau kalau bersama Eto'o mereka adalah pilar utama Barcelona merebut 2 gelar La Liga dan Piala Champions. Dasar utama Pep Guardiola menjual mereka karena tidak suka dengan kebiasaan mereka berpesta sampai malam hari, Pep Guardiola tidak suka dengan pemain yang tidak disiplin.

Dan dipertandingan pertama La Liga 2008-09, Barcelona secara mengejutkan kalah dari tim yg kualitasnya jauh dibawah Barcelona, Numancia. kritik semakin kencang ke Pep Guardiola yang mengandalkan pemain2 muda. Namun siapa sangka diakhir kompetisi dia berhasil membuat treble winners. Juara La Liga, Copa Del Rey dan Piala Champions. Semua kritikan diawal musim hilang dengan sendirinya, dan semua orang bukan hanya kagum dengan permainan tiki-taka Barcelona dibawah Pep Guardiola, tapi juga kagum dengan keberaniannya mengandalkan pemain muda Barcelona yang rata2 lulusan dari akademi sepakbola Barcelona sendiri, La Masia. Hal yang membuat La Masia semakin terkenal didunia sebagai penghasil pemain muda nomor satu didunia. Sedikit pembahasan untuk pemain inti Barcelona di era Pep Guardiola.

- Victor Valdes
Mungkin banyak yang heran kenapa Victor Valdes bisa menjadi kiper nomor satu Barcelona, dan membuat Pepe Reina saat itu pindah ke Villareal. Di awal karirnya dia sangat sering membuat blunder, namun Pep Guardiola tetap mempercayakannya sebagai kiper nomor 1 di Barcelona. Pep Guardiola. Valdes memang pilihan yang tepat dengan taktik Pep Guardiola, yang memerlukan kiper yang bisa menjadi sweeper dan nyaman memainkan bola. Terbukti penampilan Valdes semakin matang dan tenang dibawah Pep Guardiola.

- Dani Alves
Salah satu pemain pertama yang dibeli oleh Pep Guardiola, salah satu bek kanan terbaik di Spanyol. Tak heran Pep Guardiola sangat ngotot membelinya dan menjadikannya bek termahal di Spanyol. Alves sangat mendukung keinginan taktik Pep Guardiola yang menyerang dari sayap dan kalau dibutuhkan untuk fokus dipertahanan, dia akan menjadi bek yang sangat sulit untuk ditaklukan, CR7 mungkin yang paling tau bagaimana kalau Alves menjaga daerah pertahanannya :D.

- Gerrad Pique
Saat Pep Guardiola melatih Barcelona, dia mengingkan Pique untuk kembali ke Barcelona dari MU. Sebuah keputusan yang cukup berani karena di MU dia hanya sebagai pemain pelapis. Namun kejelian dan kepercayaan Pep Guardiola membuat Pique sekarang menjadi salah satu Bek terbaik didunia. ada yang tau Pique sebelumnnya kalau Pep Guardiola tidak membawanya kembali ke Barcelona?

- Carles Puyol
Kapten Barcelona sejak era Rijkard, sebelum Pep Guardiola melatih dia memang sudah menjadi andalan di sektor belakang, dan di era Pep Guardiola tugasnya bukan hanya sebagai pengawal pertahanan tapi sebagai mentor untuk para pemain muda Barcelona, dan dia berhasil menjadikan Pique sebagai duetnya dan menjadi pasangan bek terbaik di Barcelona dan timnas Spanyol.

- Eric Abidal
Dia sebenernya adalah rekrutan dari Rijkard untuk menggantikan Van Bronckhorst, namun kurang bersinar dimusim pertamanya. Dibawah Pep Guardiola dia menjadi salah satu bek kiri dengan pertahanan terbaik didunia. dia menjadi Balancing pertahanan Barcelona disaat sektor sebelah kanan Barcelona sangatlah ofensif. Peran Pep Guardiola sangat penting dalam kemajuan karir Abidal.

- Sergio Busquets
Ada yang mengenalnya sebelum Pep Guardiola berani menjadikannya starter di Barcelona? Saah satu pemain yang dibawa Pep Guardiola dari Barcelona B ke tim senior. Gelandang bertahan yang sangat pas dengan sistem Pep Guardiola. Dia seperti terlahir untuk menjalankan permainan yang diinginkan Pep Guardiola. Seorang gelandang bertahan yang juga bagus dalam mengontrol bola dan permainan. Tidak semua gelandang bertahan bisa nyaman dalam memainkan bola di lini tengah, dan Pep Guardiola melihat Sergio adalah satu dari sedikit pemain seperti itu.

- Andres Iniesta
Sudah promosi ke tim senior sejak era Rijkard, namun bersinar dibawah Pep Guardiola. Salah satu alasan Pep Guardiola menjual Deco juga adalah karena Iniesta. Guardiola tahu benar kempuannya sejak masih di tim junior Barcelona. Dan Iniesta pun merasa kemampuan sepakbolanya berkembang pesat dibawah Pep Guardiola, tak heran dia sangat berterima kasih dan menghormati Pep Guardiola dan menjadi salah satu pemain yang menyerang CR7 karena mendorong Pep Guardiola di el clasico.

- Xavi Hernandez
Pemain yang sudah promosi ke tim senior Barcelona saat Pep Guardiola masih menjadi pemain di Barcelona, pemain yang diawal karirnya disebut sebagai penerus Pep Guardiola. Semua berjalan lancar sebelum dia mengalami cedera cukup parah dimusim 2005-06. Pemain yang membuat Pep Guardiola seperti 'who needs Ronaldinho? i've got Xavi'. Dan sepertinya itu terbukti, dibawah Pep Guardiola Xavi menjadi jendral utama skema permainan tiki-taka Barcelona. Dan membuatnya menjadi seorang Master dalam urusan Passing dan Assist. Saya yakin, andai Pep Guardiola tidak menjual Ronaldinho, Xavi tidak akan sebesar sekarang.

- Pedro Rodriguez
Ada yang mengenalnya juga sebelum Pep Guardiola mempromosikannya ke tim senior Barcelona dari tim B? Entah apa yang ada dipikiran Pep Guardiola saat mempromosikan pemain2 tim B ke tim senior dan langsung menjadikannya pemain utama. Semua terjawab setelah musim 2008-09, Pedro menjelma menjadi salah satu winger terbaik di Spanyol. Kemampuan dribbling sama baik dengan kaki kanan dan kiri, pemain yang juga mendukung pola serangan Pep Guardiola dari sayap

- Lionel Messi
Sudah diprediksikan menjadi bintang Barcelona sejak muda dan di era Rijkard, namun kalau saja Pep Guardiola tidak mengubah posisinya ke penyerang tengah, Messi mungkin tidak akan mencetak goal banyak seperti sekarang. Semua orang tau posisi awal Messi itu penyerang sayap dan Rijkard pun menempatkannya di Sayap untuk mendukung Eto'o ditengah. Semua berawal di musim 2008-09 saat Barcelona tandang ke kandang musuh abadi Real Madrid, Pep Guardiola menempatkan Messi di posisi penyerang tengah dan membuat Eto'o yang sudah menjadi penyerang tengah Barcelona untuk waktu yang lama harus rela menjadi penyerang sayap. Hasilnya luar biasa, Barcelona membantai Madrid 6-2 di ibukota dan Messi mencetak 2 goal. Tak heran kalau akhirnya Pep Guardiola menjual Eto'o ke Inter Milan. Suatu kejelian Pep Guardiola untuk Messi

-David Villa
Datang ke Barcelona dengan rekor salah satu pencetak goal tersubur di La Liga dan akhirnya menjadi top scorer sepanjang masa timnas Spanyol, namun Pep Guardiola berani menempatkannya di posisi penyerang sayap, karena Pep Guardiola melihat Villa mempunyai naluri sebagai penyerang sayap dan mempunyai dribbling bagus untuk menyisir pertahanan lawan dari sayap, hasilnya tidak mengecewakan. 23 goal musim lalu tetap menjaganya sebagai salah satu penyerang terbaik di Spanyol, dan goalnya di final UCL menjadi jawaban untuk semua kenapa dia pindah ke Barcelona.

Dan terbukti juga Pep Guardiola bisa mengecilkan kekuarangan saat Puyol cedera, dia bisa memaksimalkan Mascherano sebagai bek tengah. sesuatu yang sebenernya tidak pernah dilakukan Mascherano sebelumnya baik di Liverpool maupun timnas Argentina. menarik musim ini untuk melihat dimana peran dan kejelian Pep Guardiola untuk Cesc Fabregas, Alexis Sanchez dan Thiago Alcantara. Memang Pep Guardiola juga ada kegagalan dengan Ibrahimovic yang tidak sesuai dengan skema permainan yang diinginkan. Dan terpaksa melepeas Bojan Krkic dan Jeffren.

Tulisan saya ini bukan sebagai pembelaan yang menyebutkan kalau Pep Guardiola bisa sukses seperti sekarang ini karena dia melatih Barcelona, saya hanya menjelaskan situasi awal saat Pep Guardiola ditunjuk sebagai pelatih Barcelona dan apa saja yang sudah dia lakukan hingga membuat Barcelona bisa menjadi seperti sekarang dan meraih 12 Gelar sejak 2008. Dan tentunya berharap masih banyak gelar yang akan diraih Barcelona bersama Pep Guardiola meski kita tidak pernah tahu sampai kapan Pep Guardiola akan melatih Barcelona dan sampai kapan era kejayaan Barcelona ini. Yang pasti Barcelona di era Pep Guardiola sudah membuat sepakbola menjadi indah untuk ditonton dan sedang membuat sejarah. Passing, berlari mencari ruang, tidak terpatok pada satu poisi dan menekan lawan saat kehilangan bola untuk mendapatkan kembali bola secepatnya. itulah ciri permainan Barcelona dibawah Pep Guardiola. Satu lagi kejelian dan kepintaran Pep Guardiola saat pekan pertama La Liga musim ini, melawan Villareal yang musim lalu ada diposisi 4, Barcelona mengalami krisis di bek tengah dengan cederanya Pique dan Puyol. Dia membuat kejutan dengan formasi 3-4-3 dengan menumpuk pemain tengah dan menempatkan Mascherano dan Sergio yang notabene adalah gelandang bertahan diposisi bek tengah, hasilnya ternyata luar biasa. pass, pass and kill them. Lini tengah Barcelona bekerja sangat luar biasa dengan taktik itu. Hasilnya Barcelona membantai Villareal 5-0. Suatu bukti kalau Pep Guardiola bisa memanfaatkan dan meracik strategi sempurna untuk Barcelona dalam situasi apapun ( Berbeda dengan timnas Spanyol yang terlihat sangat buruk lini pertahanannya tanpa Puyol dan Pique saat melawan Chile ). Menurut saya Barcelona dan Pep Guardiola memang berjodoh, dan takdir Pep Guardiola memang di Barcelona

Tidak ada komentar:

Posting Komentar